Konser yang
diselenggarakan untuk pertama kalinya sejak 21 tahun lalu oleh Kantata
Barock semalam, Jumat (30/12/2011) di Stadion Utama Gelora Bung Karno
relatif cukup aman dan tertib. Namun.. Kantata
Barock ternyata masih belum kehilangan greget-nya…tetap Panas!
Lagu – lagu yang
dibawakan masih bernafaskan kritikan sosial, mulai soal Gayus Tambunan
sampai Osama Bin Laden. Kantata yang digawangi oleh Iwan
Fals, Setiawan Djody dan Sawung Jabo
ini banyak membawa pesan sosial dalam konsernya.
“Saudara-saudara ku, apa kabar? 21 tahun yang lalu siapa
yang kesini? Kita kangen Anda semua, kini kita kembali lagi. Ini bukan hanya
sebuah hiburan tapi ini merupakan sebuah hiburan yang sarat nilai sosial. Lagu
ini untuk Rendra, Rendra sudah pergi raganya tapi jiwanya masih sama kita,”
sapa Djody.
Dibuka oleh puisi karya
alm. WS. Rendra oleh sawung Jabo dan
dilanjut dengan lagu Nocturno, diiringi dengan tampilnya foto – foto para
Presiden Indonesia dimulai dari Soekarno sampai Susilo
Bambang Yudhoyono di video latar panggung.
Penonton pun cukup
terhibur dengan foto Astronot yang bagian kepalanya diganti dengan
foto Gayus Tambunan, dan mata uang ribuan dimana foto Pattimura diganti
dengan wajah Gayus yang sontak mengundang gelak 30.000 penonton.
Seiring lagu Partai ‘Bonek’,
‘Goro – Goro’, dan ‘Balada Pengangguran‘ ditampilkanlah foto
Gayus. Iwan Fals Membawakan lagu barunya yang berjudul ‘Megalomania‘
dengan perlahan hingga orang – orang cukup tenang, yang sebelumnya dinyanyikan
lagu ‘Kemarin dan Esok‘ oleh ketiga personel Kantata.
Disepanjang konser, semua penonton terlihat ikut bernyanyi tanpa harus
dikomando, Bendera-bendera OI (Orang Indonesia) pun terlihat
berkibaran dimana-dimana. Suasana semakin memanas disaat diputarkan video
pidato Presiden Amerika Serikat, John F kennedy diputarkan
yang berkisah tentang ribuan Korban jiwa Perang Vietnam, dan dilanjut Video Presiden
pertama RI tentang Irian Barat. Keduanya sama – sama tentang korban – korban
manusia tidak berdosa akibat perebutan kekuasaan.. dilantunkanlah lagu ‘PUING’.
Suasana menjadi agak
dingin ketika Iwan Fals mengajak mengenang alm. WS. Rendra..
“Sebelum meninggal, WS Rendra bilang kita harus bikin
Kantata lagi tapi namanya Kantata Samudra karena Indonesia banyak memiliki
samudra. Dia berpesan kita harus jaga laut kita, karena 70 persen Indonesia
isinya laut. Harusnya dengan banyak laut kan harga ikan enggak mahal-mahal.
Harusnya kita makmur tapi kenapa nelayan kita miskin-miskin?,” ujar Iwan
Dilanjutkan dengan lagu
‘Ombak‘ yang musiknya pelan.
Namun setelah itu
penonton kembali dihentak dengan lagu – lagu bertempo kencang seperti ‘Nyanyian
Jiwa’, ‘Pangeran Brengsek’, ‘Bongkar’, ‘Nyanyian
Preman’, dan ‘Bento’.
Disertai dengan
pemutaran video pidato Osama bin Laden dan kelompok Hamas,
juga video tentang peristiwa 9/11 di Amerika, dan ditampilkan
tarian kontemporer disaat dinyanyikan lagu cinta. Penonton benar –
benar dibawa emosinya dengan ditampilkannya 24 lagu Kantata Barock, sayangnya
konser akbar ini kurang didukung dengan kualitas soundsystem yang
mumpuni.
Namun Penonton terlihat tidak peduli, walau sesekali suara yang dihasilkan terdengar sember dan sempat sesekali suaranya tak terdengar, mereka nampak takjub melihat sang idola, apalagi di konser ini juga ditampilkan Kotak, Once, Piyu dan Glenn Freddy yang sesekali ikut mengis
Konser pun ditutup oleh
Djody dengan ucapan syukur terimakasih kepada Tuhan dan kepada penonton yang
tertib.
“Terimakasih Tuhan,
hujannya kau tahan. Penuh sekali penontonnya ini indah”. Ucap Djody, diiringi
dengan lagu ‘Kesaksian‘.
“Kita Ketemu lagi
sebelum Pemilu,” Tutup Djody seraya pamit.
(Angga/Dari
Berbagai Sumber/Antara Foto/kantatabarock.com)
0 comments:
Post a Comment